Astronomi Tiongkok

Peta Dunhuang, peta bintang di cakrawala Belahan Bumi Utara dari Zaman Wangsa Tang. Peta bintang ini diduga berasal dari masa pemerintahan Kaisar Tang Zhongzong (705–710). Ditemukan di Dunhuang, Gansu. Rasi-rasi bintang dari tiga mazhab astronomi Tiongkok kuno dibedakan dengan warna: putih untuk Wu Xian, hitam untuk Gan De, dan kuning untuk Shi Shen. Keseluruhan peta berisi 1.300 bintang.

Astronomi di Tiongkok memiliki sejarah yang sangat panjang. Menurut para sejarawan, bangsa Tiongkok adalah para pengamat fenomena ruang angkasa yang paling tekun dan cermat di dunia mendahului bangsa Arab.[1] Para cendekiawan Tiongkok awalnya meyakini bintang, matahari, dan bulan sebagai dewa. Namun pada masa Dinasti Han, sekitar 130 M, ilmuwan seperti Zhang Heng mengetahui bahwa bulan adalah bola, diterangi oleh matahari di satu sisi dan gelap di sisi yang membelakangi matahari. Zhang Heng juga memahami penyebab gerhana bulan dan matahari.

Para astronom Tiongkok, sepeti halnya astronom Romawi dan Sassania pada periode yang sama di Eropa dan Asia Barat, amat tertatik pada bintang-bintang untuk alasan keilmuan serta karena mereka meyakini bahwa langit dapat membantu meramalkan masa depan.

Salah satu astronom Tiongkok berhasil membuat sebuah diagram bintang tertua di dunia, yang disebut peta bintang Dunhuang. Diagram tersebut bahkan menyertakan bintang-bintang yang cahayanya lemah dan sulit dilihat dengan mata telanjang, padahal ketika itu teleskop dan teropong belum ditemukan.

Selain berdasarkan bintang, orang Tiongkok juga memiliki panduan ramalan berdasarkan bentuk awan.

  1. ^ Needham, Jilid 3, hlm.171

© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search